"Kak, kakak harus bilang makasih sama diri sendiri karena udah hebat melewati tahun ini" kata adik perempuan saya. Bijak sekali. Iya dik, ini adalah tahun banyak air mata. Karena nya saya berterima kasih pada Nana yang sudah melewati 2021 dengan gagah. Semoga kalian melakukan hal yang sama,pada tubuh, hati dan pikiran yang sudah bekerja keras. Bukankah tahun ini perjuangan kita telah amat keras bukan untuk maju tapi bertahan.
Bagi saya, ini adalah tahun perlawanan dan penerimaan bagi diri saya sendiri. Meskipun, ada banyak sekali sisipan kado didalamnya, salah satunya adalah bertemu Rino (sebagai pacar). Pembuktian bahwa yang datang lebih baik dari yang pergi (lebih tepatnya saya tinggalkan karena buruk bagi kesehatan psikis). Kebetulan yang menyenangkan juga bahwa kami lahir di bulan yang sama yakni Desember, kami lahir dibulan yang sama. Sejak karena orang yang saya cinta lahir dibulan ini maka sejak itu Desember menjadi Lovember bagi saya. 1 menit lagi Desember menjadi Januari, Faktanya berakhir tapi bagi saya Desember tak pernah selesai dan semoga kita bertemu dengan Lovember mendatang, meet u again ya.. hopefully
Memiliki kesadaran dalam menimbang itu berat tapi tak kalah berat adalah melaksanakan nya. Terimakasih 2021, teach me a lot, moga 2022 kita terus berkarya dan bahagia❤️
Hepi nu yir
Tahun 2019, saya menggantikan Faisal Hadi sebagai interpreter untuk seorang periset bernama Amoz J. Hor. Bersama Hendra Saputra, kami berkunjung ke beberapa tempat sepanjang pantai timur Aceh. Perjalanan tersebut berlangsung selama hampir dua minggu. Dari banyak narasumber yang kami temui, salah satunya Umar. Ia adalah mantan ajudan Teungku Ishak Daud—Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Peureulak. Di awal, Umar terkesan defensif, tampak tak suka dengan kedatangan kami, terutama ketika hendak diwawancara. Wajahnya datar tanpa emosi, sulit meraba apa yang ia pikirkan saat itu. Usaha saya untuk beramah-tamah terasa sia-sia belaka karena Umar terlihat amat ketus. Hati kecil saya bergumam, kalau tidak berkenan diwawancara kenapa menerima sejak awal? Orang ini terkesan plintat-plintut. Saya mengalami jalan buntu dalam mencari jalan keluar untuk memecah kebekuan di meja. Amoz tampaknya bisa merasakan itu. "Nana tidak usah terlalu berusaha. Tidak apa-apa, kita minum kopi saja,&quo
Komentar
Posting Komentar