Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Menolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Gambar
Infosheet bertebaran masuk ke grup Whatsap saya, isinya sangat menggelisahkan hati. Bagaimana tidak, jika isinya adalah informasi mengenai sebuah rancangan Undang-Undang yang melegalkan zina, seks bebas dan aborsi yakni Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS). Lalu masyarakat diminta untuk tidak mendukung disahkannya RUU ini karena isinya yang merusak moral bangsa. Tentu saja, tanpa diminta pun masyarakat menolaknya. Bagaimana bisa sebuah RUU yang hendak diketuk palu pada bulan Maret mendatang ini berisi banyak hal buruk dan sangat tidak relevan dengan adat dan budaya kita? Apakah anggota DPR tidak membaca isinya? Lalu untuk kita, baik yang menolak atau mendukung. Sudahkah kamu membaca draft naskah nya? Jika belum, apa sebenarnya RUU P-KS itu dan kenapa harus ditolak? Kasus Kekerasan Seksual Seorang bocah perempuan berusia lima tahun di sebuah gampong di Aceh Utara tengah bermain-main di halaman rumah dengan riang gembira. Ibunya m

Sayangi dirimu

Gambar
Saya perempuan, kamu perempuan? atau istrimu? Ibumu? kakakmu? Semua yang bernama perempuan memiliki potensi mendapat kanker serviks dan kanker peyudara. dua organ ini adalah organ seksual perempuan. Masalahnya kemudian penyakit ini terutama kanker mulut rahim menjadi pembunuh nomer satu. disatu sisi ia menjadi titik kepuasan seksual disisi lain berpeluang mati apalgi  jika terlambat menyadari. Kenapa risau, bukankah hidup dan mati sudah diatur Allah? Benar, manusia hidup dan mati sebab janji pada Nya telah tiba. Tetapi sebabnya begitu penting menjadi highlight bagi kita baik laki-laki maupun perempuan. Mengapa? Karena nasib kita ada ditangan kita, bukankah ikhtiar itu harus. Kanker serviks adalah pembunuh nomor satu perempuan. Kok bisa? Disebabkan oleh HPV alias Human Papiloma Virus yang menyerang manusia melemahkan imun. Serangan virus ke rahim (dan yang punya rahim cuma perempuan) dimana letaknya didalam buat gejalanya gak terlihat, rasa sakitnya yang tidak terasa atau ka

Tumapel ; Kota Impian (2)

Gambar
Orang-orang yang sengaja hendak ke Tumapel atau sekedar singgah saat melewatinya saat perjalanan akan takjub dan heran. Bagaimana mungkin sebuah kecamatan kecil ini ramai dan bersinar laksana sebuah bandar di Kediri*). Bukan laksana, tetapi sesungguhnya memang sentra perdagangan. Inilah Tumapel, sebuah kota kecil yang perputaran barangnya melampaui wilayah-wilayah yang lain. Menambah keindahan kotanya, taman dibangun. Berisi bunga aneka warna dengan obor disekeliling taman membuatnya terlihat indah dalam cahaya temaram api saat malam hari. Orang-orang selalu ramai bahkan setelah matari terbenam hingga menjelang fajar sekalipun tak ada kata sepi. Detak jantung Tumapel tiada henti. Begitupun di kedai entah hanya meminum tuak atau berjudi. Ya, disini judi dilegalkan oleh Akuwu Tunggul Ametung. Pajaknya menjadi pemasukan sebagai sebagai pendapatan di kas daerah. Ditengah kota yang disebut Kutaraja sebuah istana kecil bernama Pakuwon berdiri. Untuk melindungi kota kecil dari serangan d

Pertemuan di kaki Gunung (1)

Gambar
Angin kencang diatas Gunung Lejar menggoyang dedaunan. Semburat mentari sore laksana percikan emas di cakrawala. Disana telah berdiri seorang laki-laki. Janggut dan rambutnya panjang dan putih. Garis-garis wajahnya jatuh menunjukkan usia yang dijalani dibumi sudah cukup lama. Ia berdiri diam tatapan matanya menerawang jauh dan tenang dalam kesendirian. Lalu angin berhenti mendesau. Terdengar suara injakan ranting dan gemerisik. "kau sudah tiba rupanya Lohgawe" "Ya, Mpu. Nampaknya Semeru yang sudah lama menahan lahar akan menemukan waktunya. Mendengar kalimat itu bibir lelaki yang dipanggil Mpu itu tertarik keatas, ia tersenyum samar. Ia adalah Mpu Purwa, seorang brahma na sekaligus ayahanda Ken Dedes. Perempuan jelita yang diculik dan kawin paksa oleh Tunggul Ametung, akuwu Tumapel. Akan ada seorang muda yang kau temui disini. Bantu ia menulis sejarahnya." sambung Mpu Purwa pelan. "Mpu, bukankah tanha (nafsu keinginan) adalah sumber ma