Mamak dan Kebahagiaan yang ditebus
Barangkali sejak SMA, saya mengenali sebuar terma: "Membeli Kebahagiaan". Banyak orang pasti gak akan setuju karena katanya uang gak bisa membeli kebahagiaan. Tapi bagi saya yang saat itu tumbuh remaja dengan kekerasan dalam rumah tangga yang terus disaksikan didepan mata. Mana sempat saya telaah kalimat bijak kebahagiaan hakiki adalah bla...bla...bla... Saya tahu dari pengalaman, cerita kekerasan hanya jadi sumber gosip tetangga dan keluarga besar. Saya tahu betul, laki-laki dalam keluarga dan masyarakat patriarki gak pernah salah dan pengalaman mengajarkan bahwa gak ada yang nolong saya selain diri saya sendiri. Saya tahu, orang yang mendengar kesulitan kami hanya bilang "kasihan" lalu diam dan berlalu. Kekerasan, kemiskinan, penelantaran dan menjadi tong sampah emosi orang tua. Lalu, suatu waktu diujung frustasi saya lari dari rumah. Merasa hidup kok jahat ke saya, Saya ga kenal perceraian karena gak pernah dengar dalam keluarga besar kami (saat itu). Dan kebersa...