Awalnya berniat membersihkan email. Lalu menemukan surat yang usianya menjelang 3 tahun.
Memulai
7 hari sudah berlalu sejak
na mengantar abang ke
stasiun kereta api sebelum kemudian bertolak kembali ke Yogyakarta. Kota impiannya pelajar yang
lulus SMA untuk melanjutkan
sekolah. Kota yang sayu mendayu kalau gak
mau disebut romantis. Sepulang ke Lhokseumawe banyak hal berlarian ingin segera
didahulukan. Persiapan Monev, Data yang harus ditambah, jualan kopi dan exit strategy biar tetap survive setelah
kontrak kerja berakhir nanti.
Lalu na
ingat janji na untuk menulis surat setiap minggu buat abang. Surat ini bagian
dari belajar menulis bahasa inggris dan memperkaya vocabulary. Inilah surat pertama di hari minggu. Biar kelihatan
berbobot dan keren kedepan mungkin isinya adalah resensi buku The Other 8 hours ya bang. Ha..ha..ha..
Sebelum
itu semua antri satu per satu untuk dikerjakan. Sebuah telepon masuk, undangan makan
dari teman sekolah dulu dan itu terlalu
manis untuk ditolak. Na ingat dia
perempuan baik hati lagi
periang, tiap kali tertawa matanya hilang tertutup kelopak mata yang membentuk garis
horizontal.
Ternyata sekarang doi leader disebuah
MLM dengan bonus yang lumayan. Ditengah-tengah pembicaraan kami tentang masa sekolah dulu,
abang tahu dia ngapain? Memprospek nana agar bergabung di MLM itu. Dia cerita
dengan semangat dan percaya diri.
Dalam hati
na bilang inilah ekstrovert yang abang sebut-sebut itu. Yang “mampu” untuk mempengaruhi orang lain melalui
kata-kata mereka. Gak perlu berfikir-fikir soal penindasan karena sedang
membaca buku akar kekerasan atau gerakan sosial masyarakat (sebenarnya sia-sia
juga ngapain mikir ini, apalagi kalau gak aksi apapun). Hanya perlu mengulang
apa yang mereka tahu dan diajar di sistem penjualan mereka. Makin meyakinkan makin baik,
tentu dengan asistensi dan pendampingan dari leader diatasnya. Luar biasanya, mereka bahkan
punya support grup. Sesuatu yang
mungkin gaerakan kita alpa membuatnya. Bukan
main. Bisnis yang benar-benar serius bahkan (mungkin) lebih serius dari LSM.
Apa yang
mereka jual? Macam-macam. Mulai dari pelangsing, vitamin agar merasa segar
bugar sampai obat kuat dan perapat vagina (gak ngerti, bisa sejarang apa sih
kok perlu dirapatkan). Harganya? Untuk pelangsing sebagai perbandingan harga
saja ya. Ukuran bisa beli hampir 25 kotak ukuran 1 liter susu Ultra UHT. Gila
kali kan bang? Rasa insecure manusia
menjadi pasar buat mereka. Inilah dagang, bisnis katanya. Bonusnya menggiurkan
juga.
Tapi kenapa rasanya hati na
lebih memilih untuk meremukkan tulang di kebun kopi lalu menjualnya pada
siapapun yang suka dan mau membeli. “Kenapa?” Na tanya hati, ini juga dagang alias bisnis. Gak ada jawaban salah benar. Oh,
ini soal pilihan aja kayaknya.
Tapi
setelah berfikir-fikir. Inilah penjajahan yang gak pernah disadari. Diperbudak
keinginan sendiri termasuk rasa gak percaya diri lalu konsumtiflah. Ya,
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan. Terus gimana kalau penjajahan itu serasa semanis
es krim? Ini cuma laku manusia atau sudah berubah jadi mental? Lalu pikiran
nana mati-matianlah melawan keinginan membuang lemak-lemak gak terlalu penting
ini. Kalau dengan cara-cara gak alami (obat), na gak mau ketergantungan. Lalu
tolak tawaran membeli produk dan bergabung MLM itu.
Daripada
surat ini kok lebih terlihat kayak curhat. Mau ketik lain tapi apa? Terus kalau
gak tau mau nulis apa, jadi mau ditunda? Mending kirim aja langsung, anggap
bagian dari memulai dan latihan konsisten. Poin pentingnya adalah, soal
penulisan bahasa inggris dan grammar. Mohon koreksi dan selamat berhari minggu
bang. Selamat bersenang-senang ya bang
Direktur.
Lhokseumawe, 30 Juni 2018 (5 menit
menjelang pukul 24.00)
Salam Rindu
Azh
Komentar
Posting Komentar